Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Skema yang dipakai Shin Tae-yong juga sedikit membingungkan, yakni menaruh sebanyak pemain di garis terakhir, sedangkan lini tengah seakan kosong.
Dalam banyak kesempatan, hanya ada Achmad Maulana Syarif dan Arkhan Fikri di garis tengah.
Adapun di garis terakhir, terdapat Hokky Caraka, Hugo Samir, Ronaldo Kwateh, Alfriyanto Nico, serta dua bek sayap yang overlap.
Dalam kondisi itu, Irak justru mendapatkan sederet peluang emas dari serangan balik.
Irak mendapatkan hadiah penalti akibat pelanggaran yang juga sentuhan pertama Frengky Missa.
Untung saja eksekusi kapten Irak melebar, sehingga Indonesia terhindar dari kekalahan 0-2.
Kebuntuan masih terus melanda Indonesia, dengan Irak sekali lagi mendapatkan peluang emas dari serangan balik.
Seorang penyerang Irak berhadapan satu lawan satu dengan Daffa Fasya, tetapi ia memutar terlalu jauh hingga sepakannya menyamping.
Apabila dua peluang tersebut menjadi gol, Indonesia bakal takluk dengan skor 0-3.
Irak pada akhirnya mendapat gol kedua lewat upaya terakhir pada menit ke-95.
Memang benar pemain Indonesia kekurangan kualitas untuk bermain di level ini, tetapi ada pula kontribusi Shin Tae-yong yang membuat timnya kalah jumlah di lini tengah sejak awal pertandingan.
Editor | : | Nungki Nugroho |