Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kepercayaan pada Marko Simic Sudah Habis, Thomas Doll Tuntut Persija Datangkan 2 Striker di Bursa Transfer

Najmul Ula - Minggu, 1 Oktober 2023 | 18:00 WIB
Marko Simic sedang melakukan selebrasi seusai mencetak gol dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2023 antara Persija versus Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Marko Simic sedang melakukan selebrasi seusai mencetak gol dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2023 antara Persija versus Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2023).

BOLANAS.COM - Persija Jakarta kehabisan ide menyerang tanpa striker, Thomas Doll menuntut manajemen mendatangkan dua penyerang di bursa transfer.

Penyakit ke(tidak)tajaman Persija Jakarta makin kentara dari pekan ke pekan, termasuk laga teranyar melawan Persis Solo.

Persija tak mampu menaklukkan Persis Solo yang bermain 10 orang selama lebih dari satu babak pada pekan ke-14 Liga 1 2023/24, Sabtu (30/9/2023).

Persis memaksakan skor imbang 2-2, dengan memasang pertahanan rapat yang nyaris tak bisa dibongkar Macan Kemayoran.

Sebagai konteks, Persija kembali bermain tanpa striker murni pada laga ini, dengan bertumpu pada duet Riko Simanjuntak dan Ryo Matsumura.

Situasi ini terjadi akibat Marko Simic mengalami cedera, dan penyerang lokal Aji Kusuma dan Sandi Arta berada dalam krisis kepercayaan diri.

Sejak menit ke-42, Persija sejatinya bisa dengan mudah mengurung gawang Muhammad Riyandi.

Namun ketiadaan penyerang murni membuat para pemain tak memiliki preferensi serangan di kotak penalti, sehingga bola hanya berputar-putar.

Pada akhirnya Persija menyamakan kedudukan melalui sundulan Aji Kusuma, tetapi itu tidak menutupi masalah menganga di tim.

Baca Juga: Lima Laga Terakhir Sebelum Hijrah K-League, Tokyo Verdy Makin Ogah Mainkan Pratama Arhan?

"Anda tahu (masalahnya) semua orang sudah tahu hal ini (kekurangan striker)," ucap Doll dalam jumpa pers sesudah laga yang dihadiri BolaNas.com.

"Saya mengatakannya setiap minggu di konferensi pers," sesalnya.

Problem ini dapat dirunut hingga bursa transfer awal musim, saat manajemen gagal mendatangkan penyerang asing jempolan.

Satu-satunya striker asing yang datang adalah Marko Simic, sosok 35 tahun yang baru saja menganggur enam bulan dan kehilangan kekuatan terbaiknya.

Adapun satu slot pemain asing dibiarkan tak terisi, membuat Persija dalam posisi "disadvantage" ketimbang 17 klub lain.

Simic pun rupanya tak bisa diandalkan, ia hanya bermain penuh 90 menit sebanyak dua kali hingga pekan ini.

Sejak cedera saat melawan Persik, Simic tak pernah terlihat dalam skuad pertandingan.

Indikasi ketidakpercayaan kepada Simic terlihat saat Doll menyatakan ia meminta dua pemain pada bursa transfer mendatang.

Baca Juga: Kala Ondrej Kudela Dibuat Frustrasi Bocah 19 Tahun di Manahan, Tabok Botol hingga Selebrasi Kurang Ajar

Andai dua pemain tersebut berposisi striker dan berstatus pemain asing, maka Simic menjadi pemain paling masuk akal untuk dicoret.

"Kami akan bertemu presiden klub pekan ini, jadi kami mencoba untuk menemukan dua pemain," terang eks pelatih Borussia Dortmund.

"Anda harus melihat bahwa dia (pemain baru) sudah siap berlatih dan mereka adalah pemain yang bebas transfer atau bisa ditukar atau apa pun."

"Tentu hal ini tidak mudah karena ini bukan bursa transfer musim panas," keluhnya.

Jika saja manajemen Persija tak memenuhi tuntutan sang pelatih, The Jakmania sulit berharap tim kesayangannya menembus babak championship.

Baca Juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Media Inggris Ungkap Keadilan di Negeri Indonesia Hanyalah Mimpi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.