Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Maarten Paes semakin mantap menjadi kiper utama timnas Indonesia usai tiga pelapisnya dari Liga 1 dihujani masalah.
Shin Tae-yong dibuat pusing dengan tiga kipernya yang berkarier di kompetisi lokal.
Timnas Indonesia belakangan memiliki empat kiper, dengan Maarten Paes sebagai nomor satu.
Kualitas Paes tak bisa diragukan lagi mengingat ia dibesarkan Liga Belanda dan kini merumput bersama FC Dallas di MLS.
Namun di belakang Paes, terdapat tiga ban serep yang sayangnya sedang dalam periode buruk.
Tiga penjaga gawang pelapis tersebut yaitu Ernando Ari, Adi Satryo, dan Nadeo Argawinata.
Gejala tidak beres muncul pertama kali dari Nadeo Argawinata yang paling tua dan bermain di Borneo FC.
Nadeo yang kehilangan pos nomor satu Indonesia setahun silam menunjukkan kelemahan sweeping pada pekan keempat Liga 1.
Dua hari setelah laga Indonesia vs Australia, ia bermain untuk Borneo FC kala bertamu ke PSS Sleman.
Baca Juga: Potensi Nepotisme Bahrain, AFC Bahas Kemungkinan Laga Indonesia Vs Bahrain Digelar di Tempat Aman
Namun pada menit ke-8, ia menghalau bola di luar kotak penalti menggunakan tangannya.
Tindakan ceroboh itu berbuah kartu merah langsung dan skorsing tiga pertandingan.
Gejala bobrok yang sama ditunjukkan Adi Satryo pada pekan kedelapan, Kamis (17/10/2024) malam.
Adi yang bermain untuk PSIS Semarang mendapatkan kartu merah langsung akibat pelanggaran yang sama.
Ia menghentikan laju Gustavo Almeida striker Persija sebagai orang terakhir.
Simpulannya, kiper binaan asli Indonesia tidak bisa berperan sebagai sweeper layaknya kiper modern.
Adapun problem yang dihadapi Ernando Ari sedikit berbeda.
Ia menjabat kiper nomor satu Indonesia sebelum Paes datang, begitu pula di Persebaya.
Namun selama satu bulan terakhir, ia menyaksikan tempatnya diserobot Paes, begitu juga di level klub.
Baca Juga: Fix! Ernando Ari Bukan Lagi Kiper Utama Persebaya, Paul Munster Pilih Andhika Ramadani Lawan Persib
Sudah dua laga beruntun Ernando duduk di bangku cadangan, saat Paul Munster memilih Andhika Ramadhani di bawah mistar Persebaya.
"Bagus, bagus, persaingan bagus dan saya dapat ilmu banyak dari dia (Paes)," ujar Ernando.
"Dia juga mengajari saya apa pun yang saya butuhkan."
"Saya juga selalu bertanya kepada dia, bagaimana situasi di sana dan saya selalu terbuka dengan dia," lanjutnya.
Jika Ernando mendekam di bench, bagaimana ia akan menjaga kualitasnya kala dipanggil timnas Indonesia?
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Bek Kiri Buangan Timnas Cetak Gol Fantastis, Persib Beri Kekalahan Perdana Persebaya
Editor | : | Najm Ula |
Sumber | : | BolaSport.com |